7 Masalah Pertanian di Indonesia dan Solusinya
26 December 2023
Perlukah mengenal masalah pertanian di Indonesia dan solusinya? Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki banyak lahan persawahan yang kemudian menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat. Belum lagi didukung dengan kondisi cuaca panas dan hujan serta beriklim tropis yang semakin membuat tanah di Indonesia cocok untuk banyak jenis tanaman.
Meski besar peluang yang dimiliki, sayangnya negara ini masih belum memaksimalkan kesempatan keuntungan di sektor pertanian sebab memang pada dasarnya banyak stigma negatif yang timbul. Salah satunya adalah anggapan bahwa menjadi petani akan menghadapi banyak masalah pertanian.
Benarkah demikian? Mari bersama memahami berbagai masalah pertanian di Indonesia dan solusinya untuk melihat seberapa besar kemungkinan masalah yang muncul. Berikut informasi selengkapnya.
Masalah Pertanian di Indonesia dan Solusinya
Beberapa tahun belakangan, Badan Pusat Statistik memaparkan data kemampuan Indonesia dalam memproduksi beras mencapai lebih dari 30 ton. Melalui jumlah produksi yang besar ini, mengapa Indonesia masih belum bisa menjadi negara penghasil padi terbesar?
Jawabannya tentu karena adanya beberapa masalah pertanian yang menjamur selalu muncul setiap tahunnya. Agar lebih memahaminya, berikut merupakan ulasan lengkap mengenai masalah pertanian di Indonesia dan solusinya.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kekeringan Lahan Pertanian
1. Krisis Generasi Petani Muda
Masalah yang pertama dan paling terlihat saat ini adalah kurangnya minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian. Pada praktiknya, Sobat Honda mungkin akan melihat lebih banyak orang tua yang bekerja mengurus lahan persawahan. Rata-rata petani saat ini sebanyak 61% berusia lebih dari 45 tahun.
Para petani yang berpengalaman dengan usia yang lebih tua mampu menghasilkan puluhan ton hasil panen dengan kualitas yang unggul dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat luas.
Bayangkan jika para generasi muda turut andil dalam pengelolaan lahan pertanian dengan ilmu yang lebih mumpuni, tentu hal ini akan memengaruhi pasokan kebutuhan hasil panen yang lebih besar dan kualitas yang lebih baik pula. Bagaimana solusinya? Hal yang paling tepat adalah menyadari pentingnya mewujudkan ketahanan pangan bangsa melalui hasil tani.
Pilihan menjadi petani muda tentu perlu dimulai dari niat dan keinginan dalam hati terlebih dahulu. Selain itu, adanya program modernisasi pertanian juga menjadi ide cemerlang untuk mengubah citra pertanian menjadi sebuah bisnis yang menarik bagi seluruh usia.
2. Dipandang Sebelah Mata
Berbicara soal masalah pertanian, Sobat Honda tidak bisa melupakan stigma pertanian di mata masyarakat luas. Sebagian besar berpikir bahwa sektor ini tidak menghasilkan keuntungan apa pun, kotor, hingga merasa jijik sebab harus berurusan dengan tanah basah dan pupuk. Banyak pula yang menganggap bahwa petani hanya bekerja mencangkul dan mengamati saja.
Pandangan masyarakat terhadap petani tersebut hadir karena melekatnya citra petani sebagai pekerjaan yang hanya dilakukan oleh kalangan kelas menengah ke bawah. Padahal, tak sedikit petani yang memiliki tanah luas dengan hasil panen yang besar dan menguntungkan.
3. Sistem Penjualan Terkadang Merugikan Petani
Hal yang menjadi masalah cukup besar bagi petani adalah sistem penjualan yang terkadang merugikan petani, tetapi menguntungkan para distributor. Padahal hampir sebagian besar hasil pertanian dirawat dan dipanen oleh petani dengan berbagai risikonya seperti wabah penyakit tanaman, cuaca, dan masih banyak lagi.
Hal ini yang semakin mendorong banyak orang untuk tidak memilih pekerjaan sebagai petani. Oleh sebab itu, perlu adanya pemotongan rantai sistem penjualan yang menjatuhkan harga panen. Mulai dengan membelinya dengan harga yang wajar dan menjualnya dengan total keuntungan yang wajar pula. Jadi tidak ada lagi pihak yang akan dirugikan sebab seluruhnya memiliki bagian keuntungan yang hampir setara.
4. Sulitnya Modal Usaha
Dalam dunia pertanian, tidak hanya dibutuhkan ketersediaan lahan saja tetapi juga bibit, pupuk, alat pertanian, dan masih banyak lagi. Tidak semua petani memiliki besaran modal yang cukup untuk menutupi segala kebutuhan pertaniannya.
Namun, bukannya mudah, justru lebih sulit bagi petani mendapatkan bantuan modal usaha sebab usaha tani dianggap tidak dapat memberikan kepastian pendapatan dan bergantung pada kondisi cuaca. Jadi sebagian besar kreditur cenderung menolak memberikan dananya pada para petani.
5. Kurangnya Ketepatan Teknik Budidaya
Tidak dapat dimungkiri bahwa saat ini banyak petani di Indonesia yang melakukan pengolahan lahan pertanian berdasarkan naluri dan pengalamannya saja. Bukan tidak baik, hanya saja hal ini akan lebih baik jika sektor pertanian dikelola dengan ilmu yang mumpuni dan bekal pengetahuan yang lebih luas tentang pertanian.
Sebagai contoh, Sobat Honda mungkin perlu mengenal porsi pupuk yang sesuai dengan takaran angka yang pasti dan perbandingan yang tepat. Hal ini juga berlaku pada pemilihan benih. Untuk menghasilkan produk tani yang berkualitas, tentu dibutuhkan benih yang berkualitas juga. Jika memungkinkan, sangat disarankan untuk memilih benih yang bersertifikat.
Solusi yang tepat mengenai kurang tepatnya teknik budidaya pertanian ini adalah melakukan program pengenalan dan informasi seputar teknik pertanian agar meningkatkan pengetahuan petani yang sebelumnya tidak menerima cukup ilmu pada berbagai teknik. Belakangan ini, program ini diketahui telah berjalan meskipun belum menjangkau seluruh daerah.
6. Alih Fungsi Lahan
Kecilnya pendapatan yang diterima petani tetapi diikuti dengan peningkatan biaya hidup sehari-hari membuat banyak petani lebih memilih untuk menjual sawahnya. Umumnya lahan sawah yang dijual akan dialih fungsikan menjadi bangunan yang bisa berupa rumah, ruko, gedung, atau bangunan lainnya.
Memiliki produktivitas yang tidak terlalu besar dengan lahan yang semakin lama menjadi semakin sempit menyebabkan perekonomian para pelaku usaha tani menjadi semakin menipis. Hal ini tentunya memengaruhi jumlah panen yang didapatkan sebab jika umumnya petani dapat menghasilkan produk panennya dalam jumlah besar, menyempitnya lahan membuat hasil panen menjadi lebih sedikit.
7. Kekeringan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, masalah umum yang terjadi pada sektor pertanian paling besar dipengaruhi oleh cuaca. Sebab tak hanya hasil panen yang berkualitas buruk atau gagal panen saja, lahan pertanian juga akan berdampak. Ketika musim hujan, banyaknya pasokan air yang masuk bisa menyebabkan beberapa jenis tanaman menjadi mati dan tidak layak panen.
Sama halnya ketika kemarau datang dan menyebabkan kekeringan. Berbagai bahan makanan pokok masyarakat saat ini sebagian besar membutuhkan pasokan air yang cukup agar dapat dipanen dan dijual kembali. Apabila kekeringan terjadi, maka tandanya besar kemungkinan hasil panen akan gagal.
Siapa yang akan dirugikan? Ternyata bukan hanya petani saja, tetapi masyarakat umum juga akan semakin sulit mendapatkan bahan pangan dengan harga yang normal. Saat kekeringan di lahan persawahan terjadi solusi paling tepat adalah melakukan pompanisasi.
Pompanisasi sendiri adalah proses mengairi lahan pertanian menggunakan pompa untuk menyedot air dari sungai atau sumber mata air terdekat baru dialirkan ke sawah. Agar proses pompanisasi berjalan dengan baik, Sobat Honda perlu memastikan bahwa pompa yang digunakan berkualitas tinggi seperti Honda Power.
Pompa air irigasi dari Honda Power memiliki banyak pilihan yang bisa Sobat Honda sesuaikan dengan kebutuhan. Hal yang lebih mengesankan lagi adalah seluruh pompa air Honda Power dirancang dengan teknologi eksklusif dan canggih, fitur yang andal dan detail yang menawan.
Baca juga: 5 Model Pompa Air Honda untuk Irigasi Terbaik
Setelah mengenal berbagai masalah pertanian di Indonesia dan solusinya, apakah Sobat Honda tertarik untuk mulai membantu mengembangkan sistem dan teknik pertanian di Indonesia? Tak ada salahnya untuk mulai dari hal kecil seperti membagikan ilmu pengetahuan yang Anda miliki dan tak lupa melengkapi alat pertanian dengan pompa air Honda Power.
Tunggu apalagi? Kunjungi Honda Power Product sekarang juga dan penuhi kebutuhan irigasi lahan sawah atau pekerjaan lainnya dengan pompa air berkualitas dan pilihan volume air yang beragam.
Honda Power Products Indonesia
Honda Power Products menyediakan mesin serbaguna, generator, pemotong rumput, pemotong sikat, pompa air, dan mesin tempel.